TUGAS MUHAMMADIYAH
PERKEMBANGAN
MASJIDIL HARAM DARI MASA KEMASA
NAMA : M.IRAWADI SOFYAN
NIM : 7213063/PA
KELAS : A2
STIA MUHAMMADIYAH SELONG 2015/2016
Kata pengantar
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Makalah
ini membahas tentang perkembangan masjidil haram dari waktu kewatu.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Selong
3 november 2015
M.Irawadi Sofyan
PERKEMBANGAN MASJIDIL HARAM DARI MASA KEMASA
Pada tanggal 11 September 2015, sebuah proyek raksasa
pembangunan Masjidil Haram menyedot perhatian masyarakat dunia, terutama kaum
muslim di dunia. Bagaimana tidak, proyek raksasa ini memakan korban jiwa yang
diakibatkan oleh sebuah derek raksasa (crane) jatuh dan menimpa ratusan
jama’ah haji. Lebih dari 100 jamaah haji wafat di tanah suci.
Proyek yang sedang dikerjakan tersebut bertujuan untuk
memperluas kompleks Masjidil Haram di Mekkah. Ini adalah bentuk usaha otoritas
Kerajaan Arab Saudi agar bangunan yang di dalamnya terdapat Kabah tersebut bisa
menampung lebih banyak jamaah haji.
Sebuah
peninggalan penting Nabi Ibrahim ini setiap tahun dikunjungi oleh umat Islam di
dunia untuk melakukan thawaf, yaitu mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali.
Agar
tempat suci umat Muslim ini bisa dikunjungi dan bisa menampung lebih banyak
lagi umat Musim untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima, maka Kerajaan Arab
Saudi terus memperbaiki tempat ini. Lantas, seperti apa bentuk kompleks
Masjidil Haram dari tahun 1950-an hingga sekarang?
Sejak
dibangun pertama kali pada tahun 638 M, Masjidil Haram telah mengalami sejumlah
proyek renovasi. Dari masa ke masa, proyek demi proyek pembangunan dilakukan
oleh penguasa Kota Mekah yang berbeda-beda. Tahta Kerajaan Arab Saudi jatuh ke tangan Salman bin Abdulaziz, setelah Raja Abdullah wafat. Raja Salman, pada bulan Juli 2015 lalu, meluncurkan lima proyek ekspansi Masjidil Haram agar bisa mengakomodasi lebih dari 1,6 juta jamaah haji.Proyek ini mencakup pembangunan gedung, terowongan, gedung-gedung tempat tinggal bagi jamaah haji, serta sebuah jalan lingkar.
Seperti dilansir thenational.ae, mengutip Kantor Pers Saudi, perluasan bangunan mencakup 1,47 juta meter persegi dan pembangunan 78 gerbang baru.
Sebanyak enam lantai untuk shalat, 680 eskalator, 24 elevator untuk jamaah berkebutuhan khusus, 21.000 toilet dan tempat wudhu.
Nilai proyek yang sudah dimulai sejak tahun 2011 oleh Almarhum Raja Abdullah ini mencapai USD26,6 miliar atau sekitar Rp37,28 triliun. Pemegang tender proyek raksasa ini adalah Binladin Group.
Dilansir dari Suara Merdeka, menyusul pembersihan bangunan di sekitar Masjidil Haram, proyek perluasan kali ini juga merencanakan perobohan 1.900 bangunan lain di sekitar kompleks Masjidil Haram.
Pemerintah Saudi dilaporkan telah menyiapkan 500 ribu riyal (Rp 1,2 miliar) untuk ganti rugi setiap meter persegi lahan yang tergusur proyek.
Hotel-hotel yang semula berada di sekitar kompleks Masjidil Haram, kini dibangun kembali di kawasan Jabal Umar yang bakal menampung 200.000 calon haji.
Proyek kali ini juga bukan hanya meluaskan area Masjidil Haram, melainkan juga perbaikan sistem transportasi dalam Kota Makkah.
0 comments:
Post a Comment