NAMA :
MOH. IRAWADI SOFYAN
NIM : 7213063/PA
NOMOR ABSEN :21
KELAS/SEMESTER : A2 (SEMESTER II)
Kesimpulan
Kontribusi Pemikiran Tokoh tentang Perkembangan Teori organisasi :
- Tokoh Aliran Klasik ( Azaz-azaz
Organisasi)
1.
Frederick
taylor
Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya
dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan
efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen
ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya
dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja
karyawan.
Adapun filsafat Taylor memiliki 4
prinsip yang ditetapkan yaitu :
1. Pengembangan manajemen ilmiah
secara benar.
2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah
dengan menempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pekerjaan.
3. Adanya pendidikan dan
pengambangan ilmiah dari para pekerja.
4. Kerjasama yang baik antara
manajernen dengan pekerja.
Dalam
menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental
di kalangan manajer dan pekerja.
Adapun prinsip-prinsip dasar menurut
Taylor mendekati ilmiah adalah :
1. Adanya ilmu pengetahuan yang
menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
2. Adanya hubungan waktu dan gerak
kelompok.
3. Adanya kerja sarna sesama
pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
4. Bekerja untuk hasil yang
maksimal.
5. Mengembangkan seluruh karyawan
hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para
kaayawan itu sendiri dan perusahaan.
2.
Henry Fayol
Henry Fayol
mengarang buku "General and Industrial management". Pada tahun 1916,
dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas
pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang
kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih
utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer
tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan
metode manajemen yang tepat.
Sumbangan
terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata
kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat
diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah
dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam
kegiatan :
a. Teknis (produksi) yaitu berusaha
menghasilkan dan membuat barang-barang produksi.
b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran)
dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
c. Keuangan (pencarian dan penggunaan
optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
d. Keamanan (perlindungan harga
milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan
perusahaan.
e. Akuntansi dengan adanya
pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai
data statistik.
f. Manajerial yang terdiri dari 5
fungsi :
1)
Perencanaan (planning).
2)
Pengorganisasian dan (organizing).
3)
Memerintah (Commanding).
4)
Pengkoordinasian (Coordinating).
5)
Pengendalian (Controlling).
3.
Max weber
Menurut Weber
birokrasi merupakan ciri dari pola organisasi yang strukturnya dibuat
sedemikian rupa sehingga secara maksimal dapat memanfaatkan tenaga ahli.
Karakter birokrasi ini ditandai dengan :
Adanya pembagian tugas dan spesialis.
Hubungan yang terjadi dalam organisasi adalah hubungan impersonal.
Dalam organisasi ada hirarki wewenang.
Administrasi selalu didasarkan dan dilaksanakan dengan dokumen tertulis.
Orientasi pembinaan pegawai adalah pengembangan karier.
Setiap tindakan yang diambil dalam organisasi harus dikaitkan dengan besarnya
sumbangan terhadap pencapaian tujuan organisasi.
4.
Ralp C.davis
ia lebih menekankan pada perspektif perencanaan rasional,
dan mengatakan bahwa struktur merupakan hasil logis dari tujuan-tujuan
organisasi. Sedangkan tujuan utama perusahaan adalah pelayanan ekonomis. Nilai
ekonomis ini dikembangkan melalui aktivitas yang dilakukan oleh para anggotanya
untuk menciptakan produk atau jasa organisasi, aktivitas tersebut kemudian
menghubungkan tujuan organisasi dengan hasil yang dicapai organisasi.
Perspektif perencanaan rasional menawarkan sebuah model yang sederhana dan
langsung untuk merancang sebuah organisasi. Perencanaan organisasi dalam
manajemen menentukan tujuan-tujuan organisasi, tujuan-tujuan tersebut kemudian
menentukan pengembangan struktur, arus wewenang dan hubungan interrelasi
- Tokoh Aliran Prilaku / Neo Klasik
1.
Elton
Mayo
yang membentuk
aliran antar manusia (human relation school), memandang organisasi
sebagai sesuatu yang terdiri dari tugas-tugas dari sisi manusia dibanding sisi
mesin. Pada masa ini dilakukan percobaan yang menyangkut rancang ulang
pekerjaan, perubahan panjangnya hari kerja dan waktu kerja dalam seminggu,
pengenalan waktu istirahat, serta rencana upah individual dibandingkan dengan
upah kelompok. Disimpulkan bahwa norma sosial kelompok merupakan kunci penentu
perilaku kerja seseorang.
2.
Chester I Bernard
menawarkan ide-ide dalam “the functions of the
executive”, yaitu ia menentang pandangan klasik yang mengatakan bahwa
wewenang harus didefinisikan sesuai dengan tanggapan dari bawahan, ia
memperkenalkan peran dari organisasi informal ke dalam teori organisasi dan
mengusulkan agar peran utama manager adalah memperlancar komunikasi dan
mendorong para bawahan untuk berusaha lebih keras.
3.
Douglas
McGregor
menyatakan bahwa ada dua pandangan tentang manusia, teori
X pandangan negative dan teori Y pandangan positif. Kesimpulannya adalah
pandangan seorang manajer tentang sifat manusia didasarkan atas pengelompokan
asumsi tertentu, dan manusia cenderung untuk menyesuaikan perilakunya terhadap
bawahanya sesuai asumsi tersebut. Dengan demikian teori Y lebih disukai dan
asumsi tersebut harus dapat membimbing para manajer dalam merancang organisasi
dan memotivasi para pegawainya.
4.
Marry
Parker Follet
bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan
tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan
kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada
etika kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan
sebagai mitra, bukannya lawan. Sedangkan pada manajemen klasik terdapat
otoritas dan pada manajemen modern tanggung jawab merupakan sepenuhnya milik
manajer.
5.
Fredrick
Herzberg
Frederick Herzberg (Hasibuan, 1990 : 177) mengemukakan
teori motivasi berdasar teori dua faktor yaitu faktor higiene dan motivator.
Dia membagi kebutuhan Maslow menjadi dua bagian yaitu kebutuhan tingkat rendah
(fisik, rasa aman, dan sosial) dan kebutuhan tingkat tinggi (prestise dan
aktualisasi diri) serta mengemukakan bahwa cara terbaik untuk memotivasi
individu adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya.
Menurut Hezberg, faktor-faktor seperti kebijakan,
administrasi perusahaan, dan gaji yang memadai dalam suatu pekerjaan akan
menentramkan karyawan. Bila faktor-faktor ini tidak memadai maka orang-orang
tidak akan terpuaskan (Robbins,2001:170).
Menurut hasil penelitian Herzberg ada tiga hal penting
yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan (Hasibuan, 1990 : 176) yaitu :
a. Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang
menantang yang mencakup perasaan berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan,
dapat menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semua itu.
b. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama
pada faktor yang bersifat embel-embel saja dalam pekerjaan, peraturan
pekerjaan, penerangan, istirahat dan lain-lain sejenisnya.
c. Karyawan akan kecewa bila peluang untuk berprestasi
terbatas. Mereka akan
menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan.
6.
Warn Bennis
bahwa perubahan mendasar dari konsep
nilai-nilai organisasi adalah didasarkan pada kemanusiaan yang menghapuskan
sifat-sifat depersonalisasi dari mekanisme birokrasi
7.
Abrahm
Maslow
masih merupakan penjelasan yang paling
baik soal motivasi karyawan”. Teori-teori lain yang muncul setelah teori Maslow
lebih merupakan penyempurnaan dan penyesuaian daripada penemuan suatu teori
yang betul-betul baru. Dari telaah filosofis, dengan kelebihan maupun kelemahan
teorinya, Maslow telah berhasil mencetuskan pemikiran yang amat bermanfaat.
Kelebihan dari teorinya jelas memberikan sumbangan besar dalam pengetahuan
tentang motivasi dan kepribadian manusia. Dan kelemahan teorinya serta-merta
tetap berguna karena telah memberikan atau memancing feedback bagi
pemikir-pemikir selanjutnya untuk memperbaiki dan menyempurnakannya.
8.
Hugo
Musterberg
Hugo merupakan pencetus psikologi
industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya yaitu
Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan
produktivitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan best possible person,
kedua penciptaan best possible work dan ketiga penggunaan best possible effect.
- Teori Alisan Modern/ Kontingensi (
Lingkugan organisasi)
1.
Herbert
Simon
Menurut Herbert
Simon dengan mengembangkan teori perilaku administrasi
yaitumenggambarkan bagaimana kerja struktur organisasi dan dukungan pengambilankeputusan
pada individu dalam organisasi mencapai derjat tertinggi secara
konsisten,disamping kemungkinan terjadinya
boundedly rational behavior
.
Keberadaanorganisasi dengan individu-individu yang ada didalamnya diharapkan
mengadopsi dasar-dasar nilai organisasi sebagai petunjuk untuk pengambilankeputusan;
dasar-dasar nilaifactual
yaitu peraturan dan prosedur sebagai dasar melakukan kegiatan rutin. Perilakui
ndividu dalam organisasi adalah bersifat rasional karena polihan perilakunya
dibatasi
dengan peraturan, dan terkait dengan program-program kerja
organisasi. Karena itu asumsi nilai, kerangka kognitif,
peraturan, kegiatan rutin, adalah unsur-unsur yang
mengarahkan individu untuk berperilaku rasional.Selanjutnya teori institusi
berkembang pesat tahun 1960 an ketika diperkenlkankonsep system terbuka dalam
studi organisasi (Scott,2001 : xx). Teori system
terbukadistransformasikan melalaui pendekatan yang menekankan pentingnya kontekslingkungan
dalam arti luas yang berpengaruh terhadap perubahan organisasi.
Kontekslingkungan tersebut;
2.
Daniel katz dan robet khan
Menandai awal
sebenarnya dari penerapan pemikiran system
dan mempelajari organisasi dan memperkenalkanya
dengan apa yang kemudian disebut mazhab system,
Komunikasi dalam
kaitanya merupakan proses social dari
keterkaitan yang sangat luas dalam memfungsikan kelompok organisasi atau masyarakat, jadi komunikasi adalah suatu yang
sangat esensial dari sebuah system social
atau organisasi.
3.
Joan Woodward
bekerja sebagai peneliti pada South East
Essex College of Technology. Penilitian terhadap seluruh perusahaan di South
Essex dimulai pada tahun 1954. Woodward merupakan orang pertama yang memperhatikan
determinan tehnologi dan struktur. Dalam penilitiannya, Woodward berfokus pada
tehnologi produksi struktur organisasi dan tingkatan tehnologi, secara
meyakinkan menunjukkan bahwa tidak ada cara terbaik untuk mengorganisasi suatu
bisnis dan bahwa bentuk organisasi berdasarkan prinsip klasik, yang menekankan
kesatuan perintah, hirarki, dan kejelasan struktur, dalam kenyataannya jarang
dipraktekkan oleh perusahaan yang sukses.
Penilitiannya merupakan usaha besar pertama yang melihat struktur organisasi
dari perspektif tehnologi yang menghasilkan karya dengan judul Management and
Technology yang dipublikasikan tahun 1958 dan Industrial Organization: Theory
and Practice, tahun 1965.
4.
James
D. Thompson
yang memberikan perhatian utamanya pada dampak dari
teknologi terhadap organisasi, baik organisasi bisnis maupun organisasi
lainnya. Thomson melihat bahwa pada organisasi-organisasi yang memiliki
masalah-masalah teknologi lingkungan yang kurang lebih sama, akan memiliki
perilaku yang kurang lebih sama pula. Sumbangan penting lain dari D Thomson
adalah rintisannya untuk memberikan penekanan akan perlunya melakukan analisa
terhadap organisasi sebagai suatu sistem yang terbuka (open system). Sumbangan Thomson terhadap perkembangan teori
organisasi, terutama dalam memahami bagaimana kekuatan teknologi dan lingkungan
sebagai sistem yang melingkupi organisasi, berpengaruh terhadap organisasi.
5.
Jay
W. Lorsch dan Paul R. Lawrance
Perkembangan organisasi yang semakin kompleks
mengharuskan adanya modernisasi organisasi. Melihat kenyataan tersebut,
muncullah teori organisasi modern (1960-1975) yang menjadi dasar model
organisasi dewasa,
Suatu organisasi yang modern harus berhubungan dengan
lingkungannya serta penggunaan teknologi untuk mengurangi tenaga manusia.
Organisasi akan menjadi efektif jika struktur organisasinya mampu beradaptasi
dengan lingkungannya. Selain itu, organisasi di tuntut untuk mampu beradaptasi
dan fleksibel dalam proses pengambilan keputusan.
- Teori aliran Post Modern ( Servant
Leadership)
1.
March
dan Simon
March dan Simon
menentang gagasan klasik mengenai keputusan yang rasional atau optimum. Mereka
beragumentasi bahwa mayoritas pengambil keputusan memilih alaternatif yang
memuaskan – alternative cukup baik. Hanya pada kasus-kasus yang luar biasa
mereka akan mencari dan menyeleksi alternatif yang optimal.
2.
Jeffrey
Preffer
Organisasi ini mempunyai kelemahan yakni : hanya melihat
sepihak yaitu lingkungan dan struktur,padahal bisa juga dilihat dari segi
organisasi dan lingkungan. Selain itu manajer hanya bersikap reaktif, padahal
mereka juga mempunyai kemampuan personal.
Aliran Post Modern (1975-dst) timbul seiring dengan semakin luasnya kompleksitas organisasi. Aliran ini lebih memperhatikan pada sifat politis organisasi. Tokoh-tokohnya yaitu : James March, Herbert Simon, Jeffrey Pfeffer . Model teori organisasi yang diciptakan Pfeffer berdasarkan pada karya Simon dan March. Pfeffer mengusulkan agar kendali dalam organisasi menjadi tujuan ketimbang hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan tujuan rasional . Model organisasi ini sekarang banyak digunakan pada organisasi-organisasi politik.
Aliran Post Modern (1975-dst) timbul seiring dengan semakin luasnya kompleksitas organisasi. Aliran ini lebih memperhatikan pada sifat politis organisasi. Tokoh-tokohnya yaitu : James March, Herbert Simon, Jeffrey Pfeffer . Model teori organisasi yang diciptakan Pfeffer berdasarkan pada karya Simon dan March. Pfeffer mengusulkan agar kendali dalam organisasi menjadi tujuan ketimbang hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan tujuan rasional . Model organisasi ini sekarang banyak digunakan pada organisasi-organisasi politik.
3.
DAVID
Osborne dan Ted Gabler
menawarkan suatu pendekatan manajerial dari sisi lain
dalam mengelola birokrasi pemerintahan dimana birokrasi menjadi bergaya
wirausaha (entreprenuer government). Dengan karakteristik : mendorong
kompetisi antar pemberi jasa, memberi wewenang kepada masyarakat, mengukur
kinerja perwakilannya dengan memusatkan pada hasil bukan pada masukan,
digerakan oleh misi bukan ketentuan dan peraturan, mendefinisikan klien
(masyarakat) kembali sebagai pelanggan dan menawarkan banyak pilihan, mencegah
masalah sebelum muncul, mencurahkan energi untuk menghasilkan uang bukan untuk
membelanjakan, desentralisasi wewenang dengan manajemen partisipasi, menyukai
mekanisme pasar daripada mekanisme birokrasi, dan tidak hanya memfokuskan pada
pengadaan perusahaan negara, tetapi juga pada mengkatalisir semua sektor
–pemerintah, swasta, dan lembaga suka rela- ke dalam tindakan untuk memecahkan
masalah masyarakatnya.
4.
Ikujiro
nonaka
ada dua tipe pengetahuan yang dikelola, yaitu explicit
knowledge dan tacit knowledge. Explicit knowledge lebih miudah untuk
dikodifikasi, sedangkan tacit knowledge lebih sulit. Agar tacit knowledge dapat
dikodifikasi bentuknya harus dikonversikan dulu dalam bentuk explicit
knowledge.
0 comments:
Post a Comment