pH adalah derajat keasaman yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang
dimiliki oleh suatu larutan. Ia
didefinisikan sebagaikologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang
terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH
bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar
yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional (wkipedia)
pH adalah tingakat keasaman atau kebasa-an suatu
benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam
mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14.
Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan
air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut sebagai
alkaline) dengan nilai pH 7 – 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai
pH 7.
Ada beberapa alat untuk mengukur pH
:
1. PH Meter
adalah sebuah alat elektronik yang
digunakan untuk mengukur pH (kadar keasaman atau alkalinitas) ataupun basa dari
suatu larutan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat
semi padat). PH meter yang biasa terdiri dari pengukuran probe pH (elektroda
gelas) yang terhubung ke pengukuran pembacaan yang mengukur dan menampilkan pH
yang terukur. Prinsip kerja dari alat ini yaitu semakin banyak elektron pada
sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun sebaliknya, karena batang
pada pH meter berisi larutan elektrolit lemah. Alat ini ada yang digital dan
juga analog. pH meter banyak digunakan dalam analisis kimia kuantitatif.
Probe pH mengukur pH seperti aktifitas ion-ion hidrogen yang mengelilingi bohlam kaca berdinding tipis pada ujungnya. Probe ini menghasilkan tegangan rendah (sekitar 0.06 volt per unit pH) yang diukur dan ditampilkan sebagai pembacaan nilai pH.
Rangkaian pengukurannya tidak lebih dari sebuah voltmeter yang menampilkan pengukuran dalam pH selain volt. Pengukuran Impedansi input harus sangat tinggi karena adanya resistansi tinggi (sekitar 20 hingga 1000 MΩ) pada probe elektroda yang biasa digunakan dengan pH meter. Rangkaian pH meter biasanya terdiri dari amplifier operasional yang memiliki konfigurasi pembalik, dengan total gain tegangan kurang lebih -17. Amplifier meng-konversi tegangan rendah yang dihasilkan oleh probe (+0.059 volt/pH) dalam unit pH, yang mana kemudian dibandingkan dengan tegangan referensi untuk memberikan hasil pembacaan pada skala pH.
Untuk pengukuran yang sangat presisi dan tepat, pH meter harus dikalibrasi setiap sebelum dan sesudah melakukan pengukuran. Untuk penggunaan normal kalibrasi harus dilakukan setiap hari. Alasan melakukan hal ini adalah probe kaca elektroda tidak diproduksi e.m.f. dalam jangka waktu lama.
Kalibrasi harus dilakukan setidaknya dengan dua macam cairan standard buffer yang sesuai dengan rentang nilai pH yang akan diukur. Untuk penggunaan umum buffer pH 4 dan pH 10 diperbolehkan. pH meter memiliki pengontrol pertama (kalibrasi) untuk mengatur pembacaan pengukuran agar sama dengan nilai standard buffer pertama dan pengontrol kedua (slope) yang digunakan menyetel pembacaan meter sama dengan nilai buffer kedua. Pengontrol ketiga untuk men-set temperatur.
Dalam penggunaan pH meter ini, Tingkat keasaman/kebasaan dari suatu zat, ditentukan berdasarkan keberadaan jumlah ion hidrogen dan ion hodroksida dalam larutan. Yang dapat dinyatakan dengan persamaan:
pH = - log [H+]
pOH = - log [OH-]
pH = 14 – pOH
Keuntungan dari penggunaan pH meter dalam menentukan tingkat keasaman suatu senyawa adalah:
Probe pH mengukur pH seperti aktifitas ion-ion hidrogen yang mengelilingi bohlam kaca berdinding tipis pada ujungnya. Probe ini menghasilkan tegangan rendah (sekitar 0.06 volt per unit pH) yang diukur dan ditampilkan sebagai pembacaan nilai pH.
Rangkaian pengukurannya tidak lebih dari sebuah voltmeter yang menampilkan pengukuran dalam pH selain volt. Pengukuran Impedansi input harus sangat tinggi karena adanya resistansi tinggi (sekitar 20 hingga 1000 MΩ) pada probe elektroda yang biasa digunakan dengan pH meter. Rangkaian pH meter biasanya terdiri dari amplifier operasional yang memiliki konfigurasi pembalik, dengan total gain tegangan kurang lebih -17. Amplifier meng-konversi tegangan rendah yang dihasilkan oleh probe (+0.059 volt/pH) dalam unit pH, yang mana kemudian dibandingkan dengan tegangan referensi untuk memberikan hasil pembacaan pada skala pH.
Untuk pengukuran yang sangat presisi dan tepat, pH meter harus dikalibrasi setiap sebelum dan sesudah melakukan pengukuran. Untuk penggunaan normal kalibrasi harus dilakukan setiap hari. Alasan melakukan hal ini adalah probe kaca elektroda tidak diproduksi e.m.f. dalam jangka waktu lama.
Kalibrasi harus dilakukan setidaknya dengan dua macam cairan standard buffer yang sesuai dengan rentang nilai pH yang akan diukur. Untuk penggunaan umum buffer pH 4 dan pH 10 diperbolehkan. pH meter memiliki pengontrol pertama (kalibrasi) untuk mengatur pembacaan pengukuran agar sama dengan nilai standard buffer pertama dan pengontrol kedua (slope) yang digunakan menyetel pembacaan meter sama dengan nilai buffer kedua. Pengontrol ketiga untuk men-set temperatur.
Dalam penggunaan pH meter ini, Tingkat keasaman/kebasaan dari suatu zat, ditentukan berdasarkan keberadaan jumlah ion hidrogen dan ion hodroksida dalam larutan. Yang dapat dinyatakan dengan persamaan:
pH = - log [H+]
pOH = - log [OH-]
pH = 14 – pOH
Keuntungan dari penggunaan pH meter dalam menentukan tingkat keasaman suatu senyawa adalah:
- Pemakaiannya bisa berulang-ulang
- Nilai pH terukur relatif cukup akurat
Instrumen yang digunakan dalam pHmeter dapat bersifat analog maupun digital. Sebagaimana alat yang lain, untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, maka diperlukan perawatan dan kalibrasi pH meter. Pada penggunaan pH meter, kalibrasi alat harus diperhatikan sebelum dilakukan pengukuran. Seperti diketahui prinsip utama pH meter adalah pengukuran arsu listrik yang tercatat pada sensor pH akibat suasana ionik di larutan. Stabilitas sensor harus selalu dijaga dan caranya adalah dengan kalibrasi alat. Kalibrasi terhadap pHmeter dilakukan dengan: Larutan buffer standar : pH = 4,01 ; 7,00 ; 10,01
2. Lakmus
adalah suatu kertas dari bahan kimia
yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam/basa. Warna yang
dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH
dalam larutan yang ada.
Semua asam dan basa mempunyai sifat
sifat tertentu, tidak semua asam mempunyai sifat yang sama demikian juga pada
basa. Kita juga sudah mengenal bahwa asam terbagi menjadi dua yaitu asam lemah
dan asam kuat, demikian juga basa, ada basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam
atau basa tergantung dari bagaimana suatu senyawa diuraikan dalam pembentukan
ion-ion jika senyawa tersebut dalam air. Asam atau basa juga bersifat
elektrolit, daya hantar larutan elektrolit bergantung pada konsentrasi ion-ion
dalam larutan. Elektrolit kuat jika dapat terionisasi secara sempurna sehingga
konsentrasi ion relatif besar, elektrolit lemah jika hanya sebagian kecil saja
yang dapat terionisasi, sehingga konsentrasi ion relatif sedikit. Untuk
mengetahui suatu larutan termasuk elektrolit atau bukan dapat menggunakan alat
penguji elektrolit atau juga dapat menggunakan alat pH meter, dan indikator
universal untuk mengetahui pH suatu larutan secara langsung sehingga dapat
diketahui apakah larutan tersebut termasuk asam, basa atau garam. Nilai pH
ditunjukkan dengan skala, secara sistematis dengan nomor 0-14.
Warna kertas lakmus dalam larytan
asam, larytan basa, dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas
lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas
lakmus tersebut sbagai berikut.
- Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna merah.
- Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna biru.
- Metil merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning.
- Metil Jingga dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning.
- Fenolftalin dalam larutan asam berwarna - dan dalam larutan basa berwarna merah dan dalam larutan netral berwarna -
0 comments:
Post a Comment